Sajak yang hanya ngin kutulis, Tanpa perlu kau baca


Sosok seperti apa yang sedang kau bentuk dalam diriku?
Aku melakukan sebanyak yang kubisa, kamu menyalahkan pula sebanyak itu
Aku menurutimu, meski banyak inginmu yang tak kuingini
Lalu inginku? Nanti saja. Aku bisa penuhi sendiri

Sosok siapa yang kau cari dalam diriku? Lalu tak kau temukan?
Saat mataku bukan lagi objek yang ingin kau tatap
Saat aku tak lagi mendengar segala hal yang kau ceritakan, dulu
Saat aku bukan lagi rumah, setelah kau sudah tak ingin pulang padaku

Tak ada yang kusesali telah jatuh cinta padamu
Yang kusesali, mengapa kau begitu cepat berubah?
Saat masih banyak hari yang kita rencanakan

Percayalah, aku senang bertemu denganmu.
Terlebih, kau bilang mencintaiku
Aku pun begitu
Aku senang, berbagi hari dan hati denganmu

Satu yang membuatku sulit.
Aku sulit memahamimu.
Sulit menerka apa yang ada dikepalamu
Aku selalu coba menduga, lalu berakhir sama.
Salah.

Dengan segala keterbatasan, aku mencintaimu sepenuh yang ku bisa. Aku memahamimu sesanggupku. Menghadapi emosimu sebanyak yang ku mampu
Meski rupanya, aku masih tak cukup dimatamu
Bukankah cinta menerima segalanya? Termasuk apa yang tak ada padaku.

Jatuh cinta berarti bersedia menghadapi segala didalamnya
sekali lagi, aku senang jatuh cinta padamu

Tapi, bolehkah aku hanya mencintaimu saja ?

Komentar

Postingan Populer