Please Stay With Me | Chapter 3


Please stay with me | Chapter 3
Judul : Please Stay With Me
Author : Ratih Moriuchi
Length : Chaptered
Genre: Love, Romance, Sad, apa aja lah terserah kalian yang baca.
Cast:  YUI Yoshioka
        Okada Shizuka
        Isaka Tatsuya
===============================================================
 “Yyyuiii.. bisakah kau serius sedikittt?” Isaka geram.
        Jarum pendek di jam tangan Yui sudah mengarah pada angka 4.
“Kemana perginya si Kinpatsu itu? Bukannya tadi ia bilang akan membeli ice cream? Tapi mengapa lama sekali?” bibir Yui bergumam demikian. Ia sudah bosan menunggu Isaka sendirian di halte bus dekat mall yang tadi mereka kunjungi.
Isaka tergopoh-gopoh menghampiri Yui.
“Hai Busu! Lama ya? Gomen ne.. Tadi aku mendapat antrian paling belakang di kasir.”
“Ii yo.. mana ice creamnya?”
“Ini.” Isaka memberikan Ice cream cokelat kesukaan Yui.
Isaka sendiri lebih memilih ice cream vanilla.
Sesekali Yui melirik lelaki yang duduk di sampingnya itu.
Tak lama lagi, kita akan berpisah. Berpisah dan tak tahu kapan akan bertemu lagi.
Dada Yui terasa panas. Kalimat yang tadi menggema di hatinya sungguh membuatnya tak percaya. Ya... tak percaya kalau kebersamaan ini akan berakhir.
“Kau melamun Yui-chan?”
“Ah tidak! Aku hanya menikmati ice cream ini. kau tahu kan, aku sudah lama tidak makan ice cream ?” kata Yui berdusta
“Kau terlalu menikmati ice cream sampai-sampai tak menyadari satu hal.”
“satu hal? Apa itu?” Yui menghentikan kegiatan menjilati ice creamnya dan beralih menatap Isaka. lelaki itu malah mengeluarkan ponselnya dan memencet beberapa tombol. Setelah itu ia memperpendek jarak duduknya bersama Yui. Dan terakhir, Isaka mengarahkan layar ponselnya pada wajah mereka berdua.
“Lihat ini!!”
Klikk!
“Ahh.. mengapa kau mengambil gambarku disaat seperti ini?”
“Ahahahaa.. Lihatt! mulutmu di penuhi ice cream!” Isaka tertawa penuh kemenangan.
“dasar! Menyebalkan!” Yui kembali dengan ice creamnya.
“Kau marah padaku, Busu? Aku kan hannya main-main.” Ucapan Isaka tak ditanggapi Yui. Perempuan itu terus saja asyik dengan ice creamnya.
“Ayoo llahh... berhenti bersikap seperti ini. atau kalau tidak aku akan...”
“akan apa?” tanya Yui seketika.
“akan mencoreng mukamu dengan ice cream. Ahahahha”  Isaka pun mengoleskan ice cream di pipi Yui setelah berkata demikian.
“Heii berhentii!! Aku juga bisa melakukannya Kinpatsu!” Yui melakukan hal yang sama terhadap Isaka.
“Apa-apaan ini? kau mengoleskan semua ice cream di wajahku. Uhhh”
“Ahahaha.. kau lebih tampan dengan wajah penuh ice cream Isaka-chan.”
======================
        Malam hari, di kamar tidur.
Tok.. Tok. Tok..
“Yui, kau belum tidur kan?”
Ibu? Pasti ia ingin menanyakan tentang rencana pindah ke fukuoka.
“Belum. Masuk saja Bu, pintunya tidak dikunci.”
“Ohh astaga! Berantakan sekali kamarmu Yui?”
Yui segera melihat keadaan sekitar dan ... benar! Gadis itu baru menyadari kalau kamarnya sudah seperti kapal pecah.
“Hhmm baiklah. Ada yang ingin ibu tanyakan. Ini mengenai..”
“Rencana kita pindah ke Fukuoka?” Yui mencoba menebak yang ia yakin tebakan itu 100% benar.
“Ne.. Bagaimana? kau sudah memikirkannya?”
Yui terdiam sebentar. Tuhan.. semoga pilihanku benar.
“Iya. Aku bersedia pindah ke sana.”
“Benarkah??”
Yui mengangguk sambil tersenyum. Ibu memeluknya begitu erat.
“Terimakasih Yui, akhirnya kau mau juga.”
Rupanya hal ini membuat ibu betul-betul bahagia.
“Yasudah, besok ibu akan ke sekolahmu mengurus surat pindah. Apa kau sudah berbicara mengenai hal ini kepada Isaka?”
Isaka? aku bahkan tak berniat menceritakannya pada Isaka.
“Belum. Tapi nanti aku akan mengatakan padanya.”
“Bagus kalau begitu. Kan rasanya tidak enak jika pergi begitu saja tanpa memberitahu terlebih dahulu. Kalian kan sudah bersahabat sejak kecil.”
Yui hanya tersenyum sedikit.
“Sudah malam. Jangan tidur larut malam ya. Jangan lupa bereskan kertas-kertas yang berserakan itu. “
Ibu mendaratkan kecupan pada kening Yui.
“Konbanwa~”
“Konbanwa Oka-san~”


Ahh.. jam berapa ini?? tangan Yui meraih jam weker di atas meja belajarnya. Sudah pukul dua pagi, tapi sejak tadi ia belum terlelap. Yui melirikkan matanya ke kalender.
Empat hari lagi ulang tahunku. Dan keesokkannya adalah ulang tahun Okada. Dan sehari kemudian aku akan berangkat ke Fukuoka.
Mengapa waktu berputar begitu cepat?
Yui tersenyum menutupi kesedihannya. Gadis itu membuka flip ponselnya dan melihat lagi fotonya bersama Isaka tadi sore. Yui bisa melihat Isaka tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi dan Yui sendiri belepotan ice cream.
Kau benar-benar menyebalkan.
Yui tersenyum lagi.
=============
        Hari ini Isaka mengajak Yui ke Sumida-ku lagi. Masih dalam rangka yang sama. Persiapan ulang tahun Okada.
“Ayo mulai latihannya!”
Ajak Isaka seraya duduk di samping Yui.
Yui mengambil gitar dan mulai memetik senar-senar yang mengalunkan nada-nada harmonis. 


Sementara itu Isaka mulai menyanyikan lagu Feel My Soul. Keduanya seirama. Jika dilihat dari raut mukanya, Isaka terlihat sangat menikmati. Sedangkan Yui.. gadis itu biasa-biasa saja. Bahkan Yui menyadari bahwa hatinya merasakan sakit lagi. Bagaimana tidak? Lagu yang sedang Isaka nyanyikan adalah lagu yang akan dipersembahkan untuk Okada di pesta sweetseventeennya. Dan Yui diminta untuk menjadi pengiringnya.
“Bagus sekali! Kau memang benar-benar mahir bermain gitar Busu!” Isaka memuji, tetapi yang dipuji hanya mengangkat sebelah alisnya.
“Kau hanya memujiku karena ada maunya kan?”
“hahaha.. tapi kau memang benar-benar mahir. O ya Yui, tadi aku melihat Ibumu di sekolah. Apa yang di lakukannya?”
“Hmm... Benarkah? Mungkin kau salah lihat. Hari ini ibuku harus berjualan di kota. Jadi tak mungkin ia ke sekolah. Lagi pula untuk apa ibuku ke sekolah?”
“benar juga. Yaa.. mungkin aku salah lihat.”
Maafkan aku Isaka. aku belum bisa menceritakan semuanya sekarang.
“Hey!! Mengapa kau melamun?”
Yui tersentak.
“Eh.. tidak. Aku tidak melamun.” Yui mengelak
“Sudah. Tak usah mengelak. O ya aku punya sesuatu untukmu.”
“Apa?”
Isaka menyerahkan sebuah kotak yang ukurannya agak besar.
 “Apa ini?” Tanya Yui tanpa membuka kotak itu.
“Sudah. Buka saja.”

*To Be Continue*

Komentar

Postingan Populer