Please Stay With Me | Chapter #4
Please stay with me | Chapter 4
Judul : Please Stay With Me
Author : Ratih Moriuchi
Length : Chaptered
Genre: Love, Romance, Sad, apa
aja lah terserah kalian yang baca.
Cast: YUI Yoshioka
Okada
Shizuka
Isaka Tatsuya
Yui menuruti perintah Isaka.
“Gaun?” Yui membulatkan matanya.
Isaka langsung menganggukkan kepalanya.
“Bukankah
kau tahu kalau aku hanya menyukai kaos dan celana jeans?”
“Aku
tahu itu. Aku hanya memintamu untuk memakai gaun itu di pesta ulang tahun
Okada. Sekali saja”
“Aku
tak mau!” Yui meletakkan gaun itu ke kotaknya.
“Ayolah
Yui... please. Kali ini saja.”
“Tapi
aku tak menyukai gaun!” sahut Yui dengan ketus.
“Yui...
aku mohonn.....”
Yui
menatap wajah Isaka. Lelaki ini
benar-benar keras kepala.
“Hmmmmm
baiklah.”
“Kau
mau?”
“Iya.”
“Kyyaaaaaa!
Kau memang sahabat terbaikku. Terimakasih Yui-chan!” Isaka memeluk Yui dengan
kencang.
Sahabat? Ah....
“Uhuk!
Uhukk! Isaka lepaskan aku! kau membuatku sulit bernafas.”
“Gomen
ne.. hehe aku terlalu bersemangat.” Isaka pun melepaskan pelukannya.
“Baiklah..
hari minggu nanti aku akan menjemputmu jam tujuh malam.”
================
“Tadaima!!!”
Kata
Yui seraya memasuki rumahnya. Ia melihat ibunya sedang memasukkan beberapa
perabotan kecil ke dalam kardus.
Yui
mendekati ibunya dan mulai membantu wanita itu.
“Eh..
ganti baju dulu Yui-chan. Setelah itu kau baru boleh membantuku.”
“Baiklah
ibu.”
Beberapa
saat kemudian Yui sudah ada di samping ibunya dan ikut mengemas barang-barang
yang hendak di bawa ke Fukuoka.
“Surat
perpindahanmu sudah diurus oleh pihak sekolah. Paman juga sudah mencarikan
sekolah baru untukmu di Fukuoka.”
Mengapa cepat sekali?
“Baguslah
kalau begitu.”
“Kau
terlihat tidak bersemangat. Ada apa?”
“Tidak.
Aku hanya.. aku hanya merasa sedikit sedih meninggalkan Tokyo. Kota ini
menyimpan banyak kenangan.”
Mendengar
kalimat itu, Ibu menghentikan kegiatannya. Ia menatap Putri semata wayangnya.
Ny.Yoshioka dapat merasakan kepedihan yang di alami Yui. Ia tahu kalau
sebenarnya Yui sedih bukan karena ia akan meninggalkan Tokyo tapi karena ia akan
meninggalkan cinta pertamanya, Isaka.
“Kau
boleh berkunjung menemui Isaka saat libur musim dingin Yui.”
Yui
terkejut mendengar ucapan ibunya. Isaka?
Bukankah yang tadi aku katakan itu mengenai Tokyo? Mengapa ibu tahu yang
sebenarnya?
Yui
menatap Ibunya tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“Ibu
sudah tahu semuanya. Kau menyukai Isaka,
bukan?” tanya Ny.Yoshioka seolah mendengar isi hati Yui.
Yui
memeluk ibunya sambil berkata,
“Dari
mana ibu tahu?”
“Buku
harianmu.”
Yui
terus memeluk ibunya. Ia seolah tak kuasa menahan air mata kesedihan yang
selama ini di pendam.
“Tapi
Isaka tak menyukaiku Ibu..”
Kata
Yui di sela tangisnya. Ny.Yoshioka tersenyum sambil mengusap-usap rambut Yui.
“Tak
selamanya mencintai itu harus memiliki. lebih baik membiarkan orang yang kita
sayangi bahagia meskipun dengan orang lain.”
“Tapi
rasanya sakit ibu...” Yui berusaha mengendalikan tangisannya.
“Jika
Tuhan telah menggariskan takdir-Nya untuk kalian berdua, cepat atau lambat
kalian akan di persatukan. Percayalah.”
Yui memasuki kamarnya. Ia mengemas semua
barang-barangnya yang akan di bawa ke Fukuoka.
Meski
jam masih menunjukkan pukul 8, Yui memutuskan untuk tidur. Ia tak sabar
menunggu hari esok. Yap!! Besok adalah ulang tahunnya. Ia ingin cepat-cepat
mengetahui apa yang terjadi besok.
===============
Kebetulan hari ini adalah hari sabtu
jadi Yui tidak ke sekolah.
Yui
terbangun oleh sinar matahari yang menyusup lewat sela-sela jendela. Ia pun
memutuskan untuk keluar kamar dan menuju kamar mandi.
Ccklek!
Yui membuka pintu kamarnya
“HAPPY
BIRTHDAY TO YOU......”
Kata
Ibu yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu.
“Ah
Ibu...”
Ny.Yoshioka
memeluk Yui.
“Otanjooubi
Omedetto, sayang”
“Terimakasih
bu.”
Yui
merayakan ulang tahunnya di rumah bersama Ibu. Mereka memotong kue tart dan
memakannya bersama. Acara tiup lilin juga tak ketinggalan.
“Ku
kira ibu lupa ulang tahunku.”
“mana
mungkin ibu melupakannya?”
Setidaknya hari ini tak seburuk apa yang
Yui bayangkan. Ibu membuat hati Yui sedikit ringan.
“Ibu..
aku mau pergi ke taman.”
Kata
Yui setelah acara makan-makan selesai.
“Jangan
pulang terlalu sore ya.”
Yui
pun menninggalkan rumah dengan membawa gitar. Ia menuju halte bus. Beberapa
saat kemudian Yui sudah sampai di taman yang biasa ia kunjungi bersama Isaka,
Sumida-ku.
Yui
duduk di tempat biasa.
Ini
seolah menjadi markas rahasia Isaka dan Yui. Tahun lalu, Yui merayakan ulang
tahunnya di tempat ini bersama Isaka. Bukan hanya tahun lalu, tapi sejak kelas
satu SMP sampai kelas dua SMU. Dan apakah saat ini semua akan terjadi lagi?
Yui
masih menyimpan harapan kecil di hatinya. Ia masih berharap Isaka akan datang
seperti tahun-tahun lalu ke tempat ini. merayakan ulang tahun Yui. Walau
sekedar bernyanyi bersama.
Dan
kedatangan Yui kesini adalah untuk menunggu Isaka.
Yui
memetik senar gitarnya dan bergumam kecil. Iramanya tak beraturan. Ia terus
bernyanyi. Nyanyiannya tak seindah biasanya. Fikiran Yui memutarkan kembali
memory yang pernah terjadi di tempat itu bersama Isaka. Kenangan saat merayakan
ulang tahunnya, saat bercanda, bernyanyi dan semuanya. Semua yang pernah
membuatnya bahagia.
*To Be Continue*
Komentar
Posting Komentar