Tak ada lagi
Mata yang biasa kutatap, kini telah tertutup
Tawa yang biasa kudengar kini telah bungkam
Senyum yg biasa kulihat kini telah pudar
Semuanya hilang
Bersama dengan jiwamu yang pergi kehadapan Tuhan
Bersama dengan ragamu yang dikebumikan
Hingga Tak dapat lagi kutemukan sosokmu dimanapun sudut dunia
Kini kita tak bisa lagi menciptakan temu
Yang kau ciptakan adalah rindu yang menyiksaku sendiri
Rindu yang menuntut untuk berjumpa, tapi terhalang oleh nyata
Dan Dibelenggu oleh kenangan
Tanganmu tak bisa lagi ku genggam
Biar doaku yang memelukmu lewat tangan Tuhan
Agar kau senantiasa dalam kebahagiaan
Juga agar kau tahu, ada rindu untukmu yang tak pernah habis kupersembahkan
Tawa yang biasa kudengar kini telah bungkam
Senyum yg biasa kulihat kini telah pudar
Semuanya hilang
Bersama dengan jiwamu yang pergi kehadapan Tuhan
Bersama dengan ragamu yang dikebumikan
Hingga Tak dapat lagi kutemukan sosokmu dimanapun sudut dunia
Kini kita tak bisa lagi menciptakan temu
Yang kau ciptakan adalah rindu yang menyiksaku sendiri
Rindu yang menuntut untuk berjumpa, tapi terhalang oleh nyata
Dan Dibelenggu oleh kenangan
Tanganmu tak bisa lagi ku genggam
Biar doaku yang memelukmu lewat tangan Tuhan
Agar kau senantiasa dalam kebahagiaan
Juga agar kau tahu, ada rindu untukmu yang tak pernah habis kupersembahkan
Komentar
Posting Komentar