Happy Ending
Kau dan aku pernah seserasi bulan dan bintang yang menyinari malam,
Sebelum berakhir sejauh bumi dan matahari saat aphelion
Kau dan aku pernah selalu bertukar kabar
sebelum berakhir saling memberi kehampaan satu sama lain
Aku terbiasa melewati malam yang sepi sebelumnya,
tapi kau datang dan membuatku lupa bagaimana caranya berdamai dengan sepi itu
Aku pernah terluka sebelumnya, kau membuatnya sembuh lalu membuatnya menganga lebih parah
Aku sudah melalui banyak kesakitan, tapi kau mampu membuatku enggan melanjutkan kehidupan
Kau masih tersenyum seindah garis cakrawala yang membentang ditepi lautan
pipimu masih merona seperti langit senja yang berlari menjemput malam
tawamu masih seriuh ombak lautan yang buihnya terpecah karang
Kau masih laksana makhluk Tuhan yang sempurna, sayang
Aku ingin membenci, tapi pada siapa?
Tak ada yang bisa menghentikan perpisahan
Kita tak lagi sepadu nada dan lagu cinta yang berdendang
Kini yang tersisa hanya nyanyian kesedihan yang sumbang
Satu-satunya yang patut kubenci adalah diri sendiri
Bukan kau terlampau cepat menerima perpisahan
Tapi aku yang masih belum beranjak
Aku terjebak dalam kalut penuh kenangan
Ada harapan yang terpaksa harus kulepas
sebelum aku benar-benar bisa menghapusmu dengan ikhlas
Ada cerita yang terpaksa kuubah menjadi kenangan
sebelum aku sempat membawamu pada sebuah pernikahan
Aku selalu berharap semua yang kumulai akan berakhir bahagia
itulah sebab aku menyematkan judul di atas penuh doa
tapi mungkin Tuhan masih menyimpan akhirku yang lebih indah
Untuk dipersembahkan pada sosok yang kelak Tuhan jodohkan
Komentar
Posting Komentar